Publik Heboh Setelah Ditemukan Aurora Langka Di Mars

Publik Heboh Setelah Ditemukan Aurora Langka Di Mars

Kotaria.com – Aurora merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di wilayah kutub utara dan selatan bumi. Fenomena ini tejradi berupa pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer akibat adanya interaksi antar medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan matahari.

Penemuan terakhir menunjukkan adanya aurora di Planet Mars. Fenomena ini sangat jarang terjadi dan tengah diteliti oleh para ilmuwan. Aurora di planet mars diketahui setelah adanya bidikan kamera khusus melalui pesawat pengorbit, Mars Express oleh European Space Agency (ESA). Banyak yang akhirnya menyimpulkan bahwa planet mars ternyata memiliki medan magnet tersendiri.

Fenomena aurora yang sering terjadi di Bumi mudah terlihat karna intensitas magnet terestial yang dimiliki oleh bumi. Fenomena ini bisa dijelaskan dengan mudah karena adanya interaksi angin matahari (solar wind) yang membuat partikel atom bertabrakan dengan molekul berbeda pada atmosfer bumi.

Namun kejadian aneh berupa fenomena aurora di planet mars bisa dipastikan sulit untuk dideteksi karena medan magnet global yang lemah. Bahkan aurora tidak akan bisa terlihat oleh mata. Berdasarkan penemuan para ilmuan, planet merah ini memiliki medan magnet kecil pada dataran tinggi wilayah selatan planet tersebut.

Pihak yang mengklaim menemukan medan magnet yang kecil pada planet Mars pertama kali adalah Mars Global Surveyor milik Nasa yang saat ini sudah tidak aktif. Medan magnet ini memungkinkan adanya aurora kecil di planet ini. Semenjak 2004 hingga 2014, Mars Express mengobservasi aurora Mars menggunakan teknologi Spectroscopy for the Investigation of the Characteristics of the Atmosphere of Mars (SPICAM) dan Analyzer of Space Plasma and Energetic Atoms/Electron Spectrometer (ASPERA).

Pesawat yang diluncurkan para ilmuwan ini mengamati adanya cahaya ultraviolet pada malam hari di Planet Mars. Bahkan selama 10 tahun terakhir mereka tidak hanya mengenal penampilan aurora melainkan juga pengamatan yang lebih dari karakteristik aura ini.

Pesawat Mars Ekspress menggunakan sensor ultraviole untuk mengukur energi elektron yang memukul atmosfer Mars. “Tampaknya bahwa emisi ini dikendalikan oleh bentuk khusus dari medan magnet lokal,” ungkap Jean-Claude Gerard dari University of Liege. Meski hanya muncul beberapa detik, Mars Express telah mencatat kemunculan 19 aurora dengan estimasi ketinggian mencapai 127 Kilometer.