Ledakan Fitoplankton Akibatkan Ribuan Ikan Mati Di Ancol

Ledakan Fitoplankton Akibatkan Ribuan Ikan Mati Di Ancol

Kotaria.com – Ancol merupakan salah satu wisata yang banyak diminati oleh warga Jakarta. Tak hanya masyarakat ibu kota, warga dari luar daerah pun selalu menjadikan Ancol sebagai tempat wisata. Memang tempat wisata ini menjadi daya tarik tersendiri di tengah hiruk pikuk ibu kota. Semua orang senang bermain di pantai dan bersantai di pinggiran pantai.

Hal tersebut dilakukan untuk menyegarkan diri dan refreshing. Namun meskipun di sana Anda bersenang-senang, kebersihan lingkungan pun harus dijaga. Sebab kebanyakan pengunjung pergi dengan meninggalkan sampah berserakan dimana-mana. Hal tersebut tentu akan mencemari lingkungan sekitar dan menggangu keseimbangan ekosistem.

Gangguan pun sudah terlihat mulai terjadi dengan penemuan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Beberapa waktu yang lalu, hasil survei yang dilakukan LIPI menunjukan hasil yang cukup mengejutkan. Survei sebenarnya dilakukan karena di Ancol banyak ditemukan ikan mati. Hal tersebut tentu membuat banyak pengunjung tidak nyaman dan protes.

Hasil survei menunjukan bahwa kematian ikan yang banyak itu disebabkan karena ledakan populasi dari fitoplankton. Tak hanya itu, kadar fosfat dan nitrat yang semakin tinggi juga ikut andil dalam kematian puluhan ikan. Hasil ini disampaikan oleh Indra Bayu Vimono sebagai salah satu anggota regu dari Pusar Penelitian Oseanografi. Fitoplankton yang meningkat jumlahnya adalah memiliki jenis Coscinodiscus spp.

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, Indra mengemukakan bahwa setiap 1 liter air pantai Ancol mengandung 1 sampai 2 juta sel. Ledakan ini menyebabkan kadar oksigen dalam air rendah dan para ikan pun mati. Penelitian yang dilakukan berlaku untuk 7 titik.

Tiga dari tujuh menunjukan kadar oksigen dalam air Jakarta di bawah standar, yaitu hanya 1,094 mg dalam 1 liter. Standar yang sebenarnya adalah 1 liter air mengandung 4 sampai 5 mg oksigen. Tak hanya itu, pintu yang berjumlah hanya 1 menuju ke laut membuat air menjadi stagnan. Hal tersebut sebenarnya membuat alga tumbuh secara cepat sehingga oksigen pun turun dengan cepat. Akhirnya fosfat dan nitrat pun meningkat, namun hal ini juga bisa dikarenakan air hujan dari berbagai sumber aliran.